Senin, 01 Juni 2020

ARTIKEL PERJALANAN KE PHILIPINA VERSI INDONESIA

PENGALAMAN YANG SULIT UNTUK DILUPAKAN...

PHILIPPINE I’M IN LOVE

(Oleh : Intan Rahmawaty, S.Pd Guru Bimbingan dan Konseling

di SMPN 43 Bandung)

 

Perjalananku ke Philipina bersama 25 guru hebat SMA, SMK, SMP dan SD sangat menarik sekali. Semua di fasilitasi oleh ibu atase pendidikan dan kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia, di Philipina yaitu Dr. Lili Nurlaili, M.Ed yang sangat luar biasa dan familiar di kalangan guru-guru se Indonesia. Empat hari disana dengan semua kegiatan yang menarik membuat hari dan waktu tanpa terasa cepat berlalu setiap hari nya. Kegiatan kami di sana berupa studi banding / bench marking tiga sekolah di daerah Calamba, seminar international dan wisata budaya. Semua dilalui terasa singkat. Saya berprofesi sebagai guru bimbingan dan konseling di SMPN 43 Bandung ingin sekali melihat bagaimana profil dan seputar bimbingan dan konseling di Philipina, apakah ada yang berbeda dan menarik disana, sehingga menjadi pertanyaan dan rasa ingin tahu saya untuk dapat melihat seputar bimbingan dan konseling disana.

Kunjungan pertama saya adalah ke sebuah sekolah yang menurut saya sangat bagus dan luar biasa yaitu sebuah sekolah swasta di Calamba yang bernama University Of Perpetual Help, sekolah tersebut memfasilitasi kegiatan kami selama disana. Ketika saya berkunjung ke ruang bimbingan dan konseling disana kesan nyaman terasa disana, konselor disana terdiri dari dua orang wanita. Ruangan terdiri dari ruang tamu dengan sofa yang nyaman, ada akuariumnya dengan suara air sehingga dapat menimbulkan rileksasi jika ada siswa yang konseling atau orang tua yang konsultasi. Ruang kerja konselor terlihat rapi dengan papan kegiatan masing-masing sekaligus ruang konseling di masing-masing ruang kerjanya. Lemari administrasi bimbingan dan konseling sangat rapi dimiliki masing-masing konselor, adminisrasi BK nya pun lengkap sekali dari mulai program BK dan catatan perkembangan siswanya. Hal yang unik di ruang BK disana adalah dalam ruangan BK terdapat ruang pengembangan diri khusus yang digunakan untuk layanan tes psikologis siswa. Di sekolah ini konselor memliki instrumen tes psikologis dari mulai tingkat dasar, menengah dan atas yang didesain dan hanya dipergunakan untuk kalangan sekolah tersebut. Permasalahan siswa disekolah ini pada umumnya adalah banyak siswa yang merasa kurang perhatian ingin memiliki teman curhat karena orang tua mereka rata-rata sibuk untuk bekerja sehingga konselor disini sangat profesional melayani para siswa untuk siap berbagi cerita dan konseling.

Kunjungan ke dua saya adalah ke sebuah sekolah yang bernama Camp Vicente LIM NHS. Sekolah ini sangat sederhana tapi guru dan siswa nya sangat luar biasa. Di sekolah ini saya menemukan keunikan yakni konselor disini terbagi menjadi dua yakni konselor yang khusus menangani siswa, memberikan pelayanan kepada siswa dan orang tua serta sau lagi adalah konselor yang khusus memegang dan membuat seluruh administrasi bimbingan dan konseling baik harian, mingguan bulanan dan tahunan. Administrasi BK disana sangat lengkap dengan sebuah ruangan khusus untuk administrasi BK tersebut. Untuk ruang BK disana terdiri dari tiga bagian yaitu ; ruang tamu lengkap dengan sofa, ruang bimbingan kelompok merangkap ruang konseling serta ruang administrasi BK khusus. Permasalahan di sekolah ini lebih kepada para siswanya yang secara psikologis harus menghadapi orang tua nya yang bercerai dan senang mengkonsumsi minuman keras.

Kunjungan ke tiga saya adalah ke sebuah sekolah yang cukup jauh dengan akses jalan besar yang bernama Looc Integrated School, kesan pertama masuk sekolah ini sangat luar biasa melihat siswa dan gurunya yang sangat ramah dan atraktiv. Kami disambut dengan tarian-tarian yang mendorong semangat kami sebagai tamu untuk ikut menari. Ketika saya masuk ke ruang BK di sekolah ini kesannya sangat unik dan menarik sekali, ruang BK nya walau kecil tapi sangat nyaman. Ruang BK nya penuh icon yang bagus dan kalimat-kalimat motivasi yang menarik. Konselornya hanya 1 orang tapi sangat kreatif dan peduli terhadap seluruh siswa. Konselor mendesain ruangan dengan gambar-gambar dan icon yang menarik dan unik. Pernak perniknya pun sangat bagus. Konselor bercerita di sekolah ini banyak siswanya ber ekonomi menengah kebawah tapi multitalent, siswa di sini pun ada yang LGBT sehingga konselor memiliki program yang bertujuan bagaimana menjadikan mereka LGBT yang berkualitas, multitalent, berprestasi, sehat dan dapat diterima dilingkungan masyarakat dengan prestasinya. Mantra atau slogan dari sekolah ini dipasang besar di ruang BK dan disetiap kelas yaitu “Honesty is the best policy” memiliki makna ternyata banyak kisah cerita sedih dan mengharukan dibalik cerita para siswa, sehingga kejujuran dalam hal apapun sangat penting bagi mereka. Guru dan konselor disana sangat sangat kompak merangkul dan memberikan cinta kasih kepada para siswa. Toleransi mereka terhadap orang yang berbeda agama sangat bagus sekali.

Setelah mempelajari profil dan kegiatan bimbingan konseling dibeberapa sekolah yang kami kunjungi, kami selanjutnya mengikuti seminar internasional yang berjudul smart ways using internet and social media in the classroom. Seminar ini sangat luar biasa sekali, pembicara dan pematerinya sangat hebat sekali. Tema yang dipilih pun sangat membantu kami dalam melaksanakan tugas sebagai guru. Dalam selingan seminar ada tampilan dari kelompok kami berupa tarian tradisional dari Indonesia berupa tari merak dan sintren. Para peserta seminar sangat antusias dan terpukau melihat tarian tradisional dari Indonesia. Sangat menyenangkan ketika dua negara bersahabat Philipina dan Indonesia bersatu dalam acara seminar, saling bertukar pengalaman dan materi mengajar. Kami dapat ilmu banyak dari peserta seminar Philipina begitupun sebaliknya. Setelah seminar kami disuguhi pertunjukkan konser musik hebat yang luar biasa dari Perpetual School dimana pengisi acara konser musik tersebut adalah para siswa siswi tersebut yang sudah sangat terlatih dalam bidang musik. Sungguh luar biasa sekali kami meihat seluruh bakat minat siswa siswi perpetual school yang sangat kompeten di bidang musik. 

Usai berkunjung ke beberapa sekolah untuk mempelajari bimbingan dan konselingnya dalam[WU1]  kegiatan bench marking dan mengikuti seminar internasional mengenai smart ways of using internet, kami berkunjung ke dua tempat wisata yang sangat menyenangkan. Kunjungan pertama kami adalah sebuah museum bersejarah yang bernama museum Jose Rizal yang berada di Fort Santiago Philipina. Kami menelusuri lokasi museum tersebut, dari halaman depan sampai ke belakang. Tempatnya sangat luas dan lengkap semua benda-benda bersejarah yang ada disana masih sangat bersih dan terawat padahal sudah beratus ratus tahun lamanya. Sekitar 1 jam kami berkunjung di mesuem tersebut dan mempelajari sejarah mengenai Jose Rizal. Usai dari museum kami berkunjung ke tempat wisata ke dua yaitu kami mengunjungi daerah dataran tinggi di philipina yang bernama Tagaytay City, berada di provinsi Cavite pulau Luzon. Di area ini kita dapat melihat gunung merapi aktiv yang bernama gunung Taal, pemandangan gunung api nan indah dan mempesona dapat kita nikmati dari sini. Tagaytay menawarkan pemandangan yang sangat mahal berupa perpaduan antara gunung api dan danau. Selain itu kami bermain sky ranch, ada wahana gondala setinggi 63 meter yang memberikan kesempatan untuk melihat Gunung Taal dan danau Taal dari ketinggian. Sekitar 3 jam kami menikmati objek wisata yang ada di Tagaytay

            Tak terasa rangkaian kegiatan kami di Philipina sudah akan berakhir. Hari terakhir kami diisi kegiatan dengan berkunjung ke KBRI Manila. Kami mengunjungi kantor tempat kerja bunda kami tercinta yaitu Dr. Lili Nurlaili, M.Ed yang sangat luar biasa dan familiar di kalangan guru-guru se Indonesia, beliau atase pendidikan dan kebudayaan Indonesia di Manila. Kami mendengarkan pemaparan tentang program kerja dan pengalaman beliau yang sangat luar biasa. Kami berfoto foto bersama di KBRI dengan beliau. Tak ingin rasanya keluar dari KBRI karena sangat nyaman bersih dan tenang suasananya. Tapi kami harus pamit kepada bunda Lili dan meninggalkan KBRI, sedih juga rasanya dan kami sangat berdoa dan berharap dapat berkunjung kembali. Setelah dari KBRI kami harus ke bandara dan pulang ke Indonesia, masi ada waktu beberapa jam sebelum jadwal keberangkatan pesawat sehingga kami memutuskan untuk berkunjung kesebuah mall besar di Manila yang bernama SM Mall of Asia, dimana kami membeli oleh-oleh untuk saudara dan teman-teman kami di Indonesia. Waktu sudah tinggal 1 jam akhirnya kami bergegas untuk ke bandara dan siap-siap untuk terbang kembali ke Indonesia. Akhirnya kami pulang ke Indonesia dengan pesawat Cebu alhamdulillah tiba di Indonesia dengan kondisi sehat dan selamat.


 [WU1]empela


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Peranan Guru Bimbingan dan Konseling di SMPN 43 Bandung Pada Masa Pandemi Darurat Covid 19

  Peranan Guru Bimbingan dan Konseling di SMPN 43 Bandung  Pada Masa Pandemi Darurat Covid 19  (Deskripsi Pengalaman dalam pendampingan si...