PENGALAMAN YANG SULIT UNTUK DILUPAKAN...
PHILIPPINE I’M IN LOVE
(Oleh
: Intan Rahmawaty, S.Pd Guru Bimbingan dan Konseling
di
SMPN 43 Bandung)
Perjalananku
ke Philipina bersama 25 guru hebat SMA, SMK, SMP dan SD sangat menarik sekali.
Semua di fasilitasi oleh ibu atase pendidikan dan kebudayaan Kedutaan Besar
Republik Indonesia, di Philipina yaitu Dr. Lili Nurlaili, M.Ed yang sangat luar
biasa dan familiar di kalangan guru-guru se Indonesia. Empat hari disana dengan
semua kegiatan yang menarik membuat hari dan waktu tanpa terasa cepat berlalu
setiap hari nya. Kegiatan kami di sana berupa studi banding / bench marking
tiga sekolah di daerah Calamba, seminar international dan wisata budaya. Semua
dilalui terasa singkat. Saya berprofesi sebagai guru bimbingan dan konseling di
SMPN 43 Bandung ingin sekali melihat bagaimana profil dan seputar bimbingan dan
konseling di Philipina, apakah ada yang berbeda dan menarik disana, sehingga
menjadi pertanyaan dan rasa ingin tahu saya untuk dapat melihat seputar
bimbingan dan konseling disana.
Kunjungan
pertama saya adalah ke sebuah sekolah yang menurut saya sangat bagus dan luar
biasa yaitu sebuah sekolah swasta di Calamba yang bernama University Of
Perpetual Help, sekolah tersebut memfasilitasi kegiatan kami selama disana.
Ketika saya berkunjung ke ruang bimbingan dan konseling disana kesan nyaman
terasa disana, konselor disana terdiri dari dua orang wanita. Ruangan terdiri
dari ruang tamu dengan sofa yang nyaman, ada akuariumnya dengan suara air
sehingga dapat menimbulkan rileksasi jika ada siswa yang konseling atau orang
tua yang konsultasi. Ruang kerja konselor terlihat rapi dengan papan kegiatan
masing-masing sekaligus ruang konseling di masing-masing ruang kerjanya. Lemari
administrasi bimbingan dan konseling sangat rapi dimiliki masing-masing
konselor, adminisrasi BK nya pun lengkap sekali dari mulai program BK dan
catatan perkembangan siswanya. Hal yang unik di ruang BK disana adalah dalam
ruangan BK terdapat ruang pengembangan diri khusus yang digunakan untuk layanan
tes psikologis siswa. Di sekolah ini konselor memliki instrumen tes psikologis
dari mulai tingkat dasar, menengah dan atas yang didesain dan hanya
dipergunakan untuk kalangan sekolah tersebut. Permasalahan siswa disekolah ini
pada umumnya adalah banyak siswa yang merasa kurang perhatian ingin memiliki
teman curhat karena orang tua mereka rata-rata sibuk untuk bekerja sehingga
konselor disini sangat profesional melayani para siswa untuk siap berbagi
cerita dan konseling.
Kunjungan
ke dua saya adalah ke sebuah sekolah yang bernama Camp Vicente LIM NHS. Sekolah
ini sangat sederhana tapi guru dan siswa nya sangat luar biasa. Di sekolah ini
saya menemukan keunikan yakni konselor disini terbagi menjadi dua yakni
konselor yang khusus menangani siswa, memberikan pelayanan kepada siswa dan
orang tua serta sau lagi adalah konselor yang khusus memegang dan membuat
seluruh administrasi bimbingan dan konseling baik harian, mingguan bulanan dan
tahunan. Administrasi BK disana sangat lengkap dengan sebuah ruangan khusus
untuk administrasi BK tersebut. Untuk ruang BK disana terdiri dari tiga bagian
yaitu ; ruang tamu lengkap dengan sofa, ruang bimbingan kelompok merangkap
ruang konseling serta ruang administrasi BK khusus. Permasalahan di sekolah ini
lebih kepada para siswanya yang secara psikologis harus menghadapi orang tua nya
yang bercerai dan senang mengkonsumsi minuman keras.
Kunjungan
ke tiga saya adalah ke sebuah sekolah yang cukup jauh dengan akses jalan besar
yang bernama Looc Integrated School, kesan pertama masuk sekolah ini sangat
luar biasa melihat siswa dan gurunya yang sangat ramah dan atraktiv. Kami
disambut dengan tarian-tarian yang mendorong semangat kami sebagai tamu untuk
ikut menari. Ketika saya masuk ke ruang BK di sekolah ini kesannya sangat unik
dan menarik sekali, ruang BK nya walau kecil tapi sangat nyaman. Ruang BK nya
penuh icon yang bagus dan kalimat-kalimat motivasi yang menarik. Konselornya
hanya 1 orang tapi sangat kreatif dan peduli terhadap seluruh siswa. Konselor
mendesain ruangan dengan gambar-gambar dan icon yang menarik dan unik. Pernak
perniknya pun sangat bagus. Konselor bercerita di sekolah ini banyak siswanya
ber ekonomi menengah kebawah tapi multitalent, siswa di sini pun ada yang LGBT
sehingga konselor memiliki program yang bertujuan bagaimana menjadikan mereka
LGBT yang berkualitas, multitalent, berprestasi, sehat dan dapat diterima
dilingkungan masyarakat dengan prestasinya. Mantra atau slogan dari sekolah ini
dipasang besar di ruang BK dan disetiap kelas yaitu “Honesty is the best
policy” memiliki makna ternyata banyak kisah cerita sedih dan mengharukan
dibalik cerita para siswa, sehingga kejujuran dalam hal apapun sangat penting
bagi mereka. Guru dan konselor disana sangat sangat kompak merangkul dan
memberikan cinta kasih kepada para siswa. Toleransi mereka terhadap orang yang
berbeda agama sangat bagus sekali.
Setelah
mempelajari profil dan kegiatan bimbingan konseling dibeberapa sekolah yang
kami kunjungi, kami selanjutnya mengikuti seminar internasional yang berjudul
smart ways using internet and social media in the classroom. Seminar ini sangat
luar biasa sekali, pembicara dan pematerinya sangat hebat sekali. Tema yang
dipilih pun sangat membantu kami dalam melaksanakan tugas sebagai guru. Dalam selingan
seminar ada tampilan dari kelompok kami berupa tarian tradisional dari
Indonesia berupa tari merak dan sintren. Para peserta seminar sangat antusias
dan terpukau melihat tarian tradisional dari Indonesia. Sangat menyenangkan
ketika dua negara bersahabat Philipina dan Indonesia bersatu dalam acara
seminar, saling bertukar pengalaman dan materi mengajar. Kami dapat ilmu banyak
dari peserta seminar Philipina begitupun sebaliknya. Setelah seminar kami
disuguhi pertunjukkan konser musik hebat yang luar biasa dari Perpetual School
dimana pengisi acara konser musik tersebut adalah para siswa siswi tersebut
yang sudah sangat terlatih dalam bidang musik. Sungguh luar biasa sekali kami
meihat seluruh bakat minat siswa siswi perpetual school yang sangat kompeten di
bidang musik.
Usai
berkunjung ke beberapa sekolah untuk mempelajari bimbingan dan konselingnya dalam[WU1]
kegiatan bench marking dan mengikuti seminar internasional mengenai smart ways
of using internet, kami berkunjung ke dua tempat wisata yang sangat
menyenangkan. Kunjungan pertama kami adalah sebuah museum bersejarah yang
bernama museum Jose Rizal yang berada di Fort Santiago Philipina. Kami menelusuri
lokasi museum tersebut, dari halaman depan sampai ke belakang. Tempatnya sangat
luas dan lengkap semua benda-benda bersejarah yang ada disana masih sangat
bersih dan terawat padahal sudah beratus ratus tahun lamanya. Sekitar 1 jam
kami berkunjung di mesuem tersebut dan mempelajari sejarah mengenai Jose Rizal.
Usai dari museum kami berkunjung ke tempat wisata ke dua yaitu kami mengunjungi
daerah dataran tinggi di philipina yang bernama Tagaytay City, berada di
provinsi Cavite pulau Luzon. Di area ini kita dapat melihat gunung merapi aktiv
yang bernama gunung Taal, pemandangan gunung api nan indah dan mempesona dapat
kita nikmati dari sini. Tagaytay menawarkan pemandangan yang sangat mahal
berupa perpaduan antara gunung api dan danau. Selain itu kami bermain sky
ranch, ada wahana gondala setinggi 63 meter yang memberikan kesempatan untuk
melihat Gunung Taal dan danau Taal dari ketinggian. Sekitar 3 jam kami
menikmati objek wisata yang ada di Tagaytay
Tak terasa rangkaian kegiatan kami
di Philipina sudah akan berakhir. Hari terakhir kami diisi kegiatan dengan
berkunjung ke KBRI Manila. Kami mengunjungi kantor tempat kerja bunda kami
tercinta yaitu Dr. Lili Nurlaili, M.Ed yang sangat luar biasa dan familiar di
kalangan guru-guru se Indonesia, beliau atase pendidikan dan kebudayaan
Indonesia di Manila. Kami mendengarkan pemaparan tentang program kerja dan
pengalaman beliau yang sangat luar biasa. Kami berfoto foto bersama di KBRI
dengan beliau. Tak ingin rasanya keluar dari KBRI karena sangat nyaman bersih
dan tenang suasananya. Tapi kami harus pamit kepada bunda Lili dan meninggalkan
KBRI, sedih juga rasanya dan kami sangat berdoa dan berharap dapat berkunjung
kembali. Setelah dari KBRI kami harus ke bandara dan pulang ke Indonesia, masi
ada waktu beberapa jam sebelum jadwal keberangkatan pesawat sehingga kami
memutuskan untuk berkunjung kesebuah mall besar di Manila yang bernama SM Mall
of Asia, dimana kami membeli oleh-oleh untuk saudara dan teman-teman kami di
Indonesia. Waktu sudah tinggal 1 jam akhirnya kami bergegas untuk ke bandara
dan siap-siap untuk terbang kembali ke Indonesia. Akhirnya kami pulang ke
Indonesia dengan pesawat Cebu alhamdulillah tiba di Indonesia dengan kondisi sehat
dan selamat.
[WU1]empela
Tidak ada komentar:
Posting Komentar